Cerita tentang kehamilan di Norway (bagian 2)
Setelah konsultasi pertama dengan dokter yang “rada mengecewakan” dengan standard ke-Indonesia’an saya karena pengaruh cerita2 dari internet oleh bumil di Indonesia hehehehe, maka saya mencoba mencari tahu gimana sih system Norway ini tentang pemeriksaan ibu hamil. Dan ini lah hasil penemuannya:
Pemeriksaan kehamilan yang disebut svangerskapskontroll di Norway diberikan secara gratis kepada bumil pada minggu kehamilan 12, 24, 28, 32, 36, 38, dan 40.
Ibu hamil dapat memeriksakan kandungannya baik kepada dokter (fastlege) dimana bumil terdaftar sebagai pasient atau bisa memeriksakan kandungan ke bidan (jordmor) atau bisa mengkombinasikan antara fastlege dan jordmor, jadi pemeriksaan sekarang ke fastlege dan pemeriksaan berikut ke jordmor. Monggo.
Pada minggu 18 dalam masa kehamilan, maka rumah sakit setempat akan menawarkan pemeriksaan USG gratis kepada bumil. Catat: menawarkan niih, jadiii kalo bumil ga mau ya sudah ga pa-pa.
Informasi mengenai kehamilan, kelahiran, menyusui dan masa sesudah melahirkan baik berupa buku, majalah, brosur disediakan secara gratis baik didapatkan dari fastlege, jordmor, atau pesen dari dep. Kesehatan Norway. Informasinya tersedia dalam beberapa bahasa misal: norsk (jelas lah yaa), english, bahasa somali, bahasa urdu, dll. Cuman bahasa Indonesia belum ada.
Pada saat pemeriksaan resmi pertama pada minggu ke 12, maka bumil akan mendapatkan kartu kesehatan untuk ibu hamil (helsekort for gravide). Kartu ini wajib dibawa setiap pemeriksaan kehamilan. Data-data general di kartu tsb: nama pasangan, alamat, nationality, pekerjaan, education, marriage status, catatan alergi bumil, medical conditions bumil dan suami, catatan apakah bumil itu perokok/peminum alkohol. Nantinya di setiap pemeriksaan kehamilan, fastlege atau jordmor akan menulis pemeriksaan badan bumil misal: tensi darah, tes urin, berat badan, detak jantung baby pake alat detak jantung, ukuran perut bumil (diukur pake meteran biasa), pemeriksaan posisi baby secara manual pake tangan si dokter atau bidan, dll.
Jadi begitu gambarannya, pemeriksaan kehamilan bagi bumil di Norway. Mau tidak mau, ya saya musti menyesuaikan diri dengan sistem disini.
Sekarang cerita dikit mengenai pengalaman pemeriksaan kehamilan saya yah. Pas udah minggu ke 12, udah seneeng banget mau periksa ke dokter, selain saatnya bisa kasih tau ke temen2 segambreng yang udah kemaren2 tanya...gimana? udah isi belum? Wah itu dia, sebisa mungkin saya kasih jawaban yang sopan hehehe....anyway bagian itu ga usah dibahas dulu huehehe...
Jadi pemeriksaan resmi yg pertama kalinya awal Oktober 2009, saya dan suami datang ke dokter saya. Standard pemeriksaan pada intinya: tes darah, tes urine, tensi darah, sama dikasih tau kira2 tanggal terminnya, udah gitu doang. Selebihnya ya “cuman” bincang2 saja, tentang kondisi saya, muntah atau pusing atau gimana ? ada keluhan tidak? La sampai hari itu sih lancar2 saja kondisi saya, jadi ya baik2 ceritanya. Belum pernah muntah baik morning sickness atau mual yang parah, cuman saya jadi ga mau makan yang namanya sosis dan bola daging ala Norway namanya kjøttboller. Entah kenapa saya terkena mual di perut kalo liat sosis sama si kjøttboller itu biarpun itu cuman di toko hehehe. Gara2nya suami saya goreng sosis buat makan malam, wuiiih saya langsung mual semual-mualnya jadi malam itu saya makan menu laen sedang suami makan sosis.
Trus saya tanya, apa perlu melanjutkan vitamin asam folat atau any kind of vitamins, eh si dokter bilangnya gini…kalo masih ada sisa vitamin dari yang beli kemaren2 ya silahkan dilanjutkan…kalo udah habis ya ga minum vitamin ga pa-pa asal bisa mengatur asupan gizi makanan setiap hari. Wes, sante to…entah sante atau entah tidak "memaksa"…cuman ya kadang rada gemesss…gemeess Sehubungan vitamin saya masih ada, jadilah ya wes saya niat teruskan dulu sisa vitamin yang ada…mosok dibuang ?
Sepulang dari periksa, eiing inggg eeeng….udah dapat lampu ijo dari suami untuk kasih kabar sana sini…jippi. Tentu saja, kami berdua ngabarin si bos dong. Secara dia juga yang mak comblang kami jaman dulu hehehehe…wah puji Tuhan, tanggapan dia sangat positif, kasih ucapan selamat, wes pokoknya bagus gitu. Selebihnya ya saya kasih tau temen2 saya dong baik yang di Norway sini atau yg di Indonesia.
Cerita lainnya saya masukkan di bagian selanjutnya yaaaa….(bersambung)
Labels: Experience, Family, Feeling
--------------------oOo--------------------