Wednesday, February 17, 2010

Kursus Menyusui

Ini cerita hari kemaren sebetulnya, jadi bertepatan dengan acara mitoni di Semarang (baca postingan di bawah artikel ini), eh kebetulan jadwal saya ikut kursus menyusui di klinik kesehatan (helsestasjon) tempat dimana saya kontrol kehamilan.

Buat kasih gambaran singkat, di Norway sini para bumil ”dimanjakan” dengan fasilitas kontrol gratis selama masa kehamilan. Artinya, cek up ke dokter (lege) atau bidan (jordmor) bakalan gratis sebanyak 8x pemeriksaan kehamilan plus juga cek USG, kursus menyusui buat bumil, buku/material tentang kehamilan & melahirkan, terapi khusus (kalo ada keluhan, misal punggung), kursus persiapan melahirkan buat bumil dan suami, sampai bebas biaya persalinan & menginap di rumah sakit. Waks makanya gag heran kan kalo di Norway sini mahal bayar pajaknya euy …karena ya itu dia dikembalikan lagi untuk segala macam fasilitas termasuk fasilitas bumil & baby.

Aniwei, kemaren saya cabut awal dari kantor dan menuju ke klinik kesehatan yang cuman 10 menit jalan dari kantor saya. Singkat kata singkat cerita, dalam pertemuan itu ada 9 bumil yang hadir dan 1 orang bidan. Sepertinya sih 9 bumil ini adalah anak asuh si ibu bidan Monica. Pas bulan Januari yll, bidan Monica nawarin saya kursus menyusui ini trus terjadilah pembicaraan ini:

Bidan: Kamu ikutan kursus menyusui bulan depan yah (baca: Februari)
Saya: Errr…(sambil lihat suami saya) pake bahasa norsk atau bahasa inggris?

Bidan: Ya pake bahasa norsk
Saya: (dengan muka melempem) Wah, rada ga pede bu bidan (sementara suami saya mengangkat alisnya…what? Kok ga pe-dhe siih)

Bidan: Tenaang, nanti saya jelaskan pelan-pelan deh pasti bumil yang lainnya mengerti. Trus nanti lihat video kok setelah itu, jadi pasti gampang dimengerti.
Saya: Ya deh kalo begitu bu bidan. Eh suami saya boleh ikutan?? (soalnya selama saya kontrol kehamilan, suami pasti ikutan)

Bidan: Suami boleh ikutan sampe di luar pintu aja alias nunggu di luar (sambil mikir: ni bumil payah amat) soalnya kursus ini cuman buat bumil aja.
Saya: Hehehe, iya deh bu bidan…saya daftar. Tapi kalo saya ga mudeng, apa bisa nanti dikasih tambahan dalam bahasa inggris? (kebiasaan nawar saya ga bakal bisa hilang, walo udah di Norway sekalipun)

Bidan: Beres, nanti kalo gag mudeng, di sesi kontrol berikutnya..dirimu dan suami boleh deh liat video yang bahasa inggris buat kalian berdua.
Saya: Wah asik kalo begitu, terima kasih sekali (sementara suami saya cuman cengengesan aja melihat ulah istrinya).

So, akhirnya kemaren saya ikutan kursus menyusui itu. Bidan Monica menjelaskan dengan tenang, pelan dan aduuh sabar banget mengenai memotivasi kami untuk memberikan ASI. Setelah penjelasan singkat, kami menonton video mengenai ibu menyusui dari bayi baru saja lahir sampai baby umur sekitar 1-2 tahun. Video-nya dalam bahasa norsk sepanjang 45 menit. Selama kami nonton video, secara rotasi kami gantian memegang satu boneka yang beratnya sekitar 3.5 kg (kata bu bidan: berat normal untuk ukuran bayi Trondheim…) supaya kami bisa merasakan seberapa berat badan bayi dan merasakan posisi gimana yang enak untuk memberikan ASI.

Kesan saya memang terhadap video tersebut positif sekali, artinya memang bagus memberikan motivasi dalam memberikan ASI tapi di lain pihak juga menampilkan beberapa problem yang berkenaan dengan urusan menyusui ini terutama buat si ibu (lecet, susah keluar ASI, sakit, dll) juga beberapa baby yang musti dirangsang dengan segala macam cara buat mau menyusui (saking babynya terlalu kalem). Jadi video itu berimbang sekali porsinyalah.

Memang sih di Norway urusan menyusui baby dengan ASI sangat mendapat perhatian yang besar dari Dep. Kesehatan yang diimplementasikan ke semua fasilitas publik. Ga heran kalo melihat pemandangan ibu menyusui dimana-mana huehehe di restoran kek, di bus kek, di kereta kek, di tempat rekreasi kek, di mall, sampai juga setiap kantor diwajibkan memberikan jam khusus buat ibu yang hendak menyusui (jadi si ibu boleh pulang atau menyusui baby di kantor). Jadi, saya memang berkeinginan untuk memberikan ASI, semoga lancar buat saya dan baby yah. Mohon tetap doanya.

Labels: ,

--------------------oOo--------------------

4 Comments:

Blogger Archa Bella said...

BAGUS BAGUS!Menyusui itu penting dan rasanya...wowwwwww..tiada duanya..wuenaaaaaak tenan.....mak nyossss..:)

7:03 PM  
Blogger Benedicta said...

nah itu dia Kar,aku ingin merasakan nikmat yang telah kau jelaskan itu hehehe :)

9:37 AM  
Blogger Dhy said...

Mba, kalau di Indonesia ini, rumah sakit kadang kurang ajar (oups....).
Begitu bayi lahir, langsung dikasih sufor karena kata susternya ASI nya belum banyak, kasihan bayinya kelaparan. Yah....ibunya ga bisa apa2 lha sudah terlanjur dan alasan susternya bener (eh bener ga ?) . Itu yg terjadi pada teman2ku.

5:10 AM  
Blogger Benedicta said...

wah begitu yah Jeng. Nah, nambah dikit, pas waktu bayi lahir, maka si bayi akan langsung diletakkan di dada ibu dan ditunggu sampe bayi menyusu hehehe (itu cerita dari teman dan dari video sih).

Kemudian si baby pasti akan diletakkan satu kamar dengan ibu di tempat tidur bayi sendiri. Jadi si ibu didorong untuk selalu berusaha memberikan susu. Mungkin itu juga bisa menjadikan faktor dimana bayi disini ga dikasih ASI kecuali kondisi tertentu kali ya :)

5:00 PM  

Post a Comment

<< Home