Monday, March 21, 2011

Masa Awal

Ketika bayi lahir, otomatis si ayah mendapatkan cuti selama 2 minggu dari kantor (horaay!). Jadi puji Tuhan, sejak Johanne lahir suami bisa menemani saya terus selama 2 minggu itu. Pulang dari rumah sakit, si Johanne yang berumur 4 hari sudah duduk di kursi bayi di dalam mobil dalam perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah kami. Selasa siang, 20 April 2010 kami bertiga pulang kembali ke rumah. Kalo di Indonesia waah bakalan udah beres ya di rumah diurus ortu kek, sodara kek, pembantu kek tapi di sini kami pulang ya rumah kosong. Kami awali hidup keluarga baru kami

Perjuangan pertama adalah menyusui. Stok ASI saya cukup banyak, puji Tuhan bahkan berlimpah. Tapi seperti yang saya bilang di cerita sebelumnya, karena si Johanne terkena penyakit kuning dia bawaannya “malas” nyusu maunya bobo terus. Jadi kami cukup berjuang dengan “membangunkan” dia buat minum susu. Trus saya nyetok ASI dengan memeras, la soalnya kalo engga diperas ini stok susu membludak, merembes begitu .

Ritme hidup jadi berubah total di masa awal punya bayi, selain rasa senang, bahagia dan bangga luar biasa tapi juga penyesuaian dengan istirahat, mengurus rumah dan juga makan. Kalo saya dan suami capek, ya sudah kami ga ngoyo jadi kami beli makanan jadi saja. 2 minggu sangat membantu saya pribadi dengan full dampingan dari suami. Tapi pas waktu cuti hampir habis, wah terus terang saya grogi dan mrepet juga ditinggal kerja suami

Dan, jadilah hari Senin suami kerja eeeh siangnya saya telpon karena saya tiba2 lemes dan sakiiiit peruuut kaya kontraksi gitu, jadi dia pulang dan antar saya ke dokter tentu Johanne dibawa juga payah. Jadi hari itu suami ga kerja di kantor tapi dari rumah karena sayanya sakit.

Begitulah masa awal, penuh dengan tantangan karena ini pertama kali jadi orang tua baru, semuanya serba baru, dari mandiin dan ngebersihin, dari mainan, dari nggendong, dari nyusuin yang awalnya susyah cari posisi yang enak buat saya dan Johanne, semuanya deh. Kami belajar bersama bahkan sampai sekarang juga masih banyak belajar.

Oh ya beberapa hari setelah kami pulang dari rumah sakit, kami mendapat kunjungan dari suster perawat dari posyandu tempat si Johanne terdaftar. Sistem di Norway memang begitu, jadi kunjungan pertama si suster datang ke rumah para ortu yang baru melahirkan bayi. Kami membicarakan masalah2 umum bayi bulan pertama, beliau menjelaskan gimana nanti sistem kontrol, imunisasi, dll.

Bulan demi bulan berganti, semangat makin menjadi ketika memasuki bulan Juni karena bapak ibu rawuh ke Norway menjenguk kami. Sekalian bertepatan dengan rencana kami membaptis Johanne di gereja katolik St. Olav Trondheim. Waaaah sueneeng bangeeet looh ada bapak dan ibu, wah wah wah terbantu sekali mengurus Johanne dari bulan Juni sd Juli itu. Apalagi pas bulan Juli, mas Didit, kakak saya kebetulan dikursuskan di Jerman. Jadi dia sempet mampir juga ke Norway buat nengok Johanne hehehe, jadi kumpul keluarga jadinya, puji Tuhan.

Berhubung Eyang sudah jauh-jauh datang ke Trondheim, maka kami ajakin jalan-jalan dikit di Norway. Awalnya mau jalan ke luar Norway, tapi masih aga ragu dengan kondisi Johanne yang masih berumur 2 bulan hehehehe. Jadilah Eyang diajakin aja keliling ke Oslo dan Bergen. Itu saja doanya udaaah kenceeeng buat Johanne supaya ga sakit selama perjalanan karena itu pertama kalinya dia kami ajak jalan-jalan naek pesawat, naek kereta, naek bus, naek kapal laut walah komplet deh moda transportasi buat Johanne. Ternyata waah sangat menyenangkan, berhubung Johanne masih ASI jadi ga repot-repot urusan makanan Johanne, dia lapar beres ada Mamma.

Labels: , ,

--------------------oOo--------------------

0 Comments:

Post a Comment

<< Home