Kutipan Berita: Pria Norwegia, Suami Idaman di Eropa
Wah, saya cukup kaget juga pas barusan membuka liputan6-nya SCTV di rubrik Gaya Hidup, eeeh kok ada berita ini yah. Linknya bisa diklik di sini.
Buat yang ga bisa meng-akses linknya, maka ini saya kutipkan dari website-nya SCTV, Liputan6.com 05/03/2010 23:28 hari ini:
Jadi begitulah temuan berita hangat malam ini, wah wah waaaah...komentar saya sih, hal ini memang betul sekali bahwa bapak-bapak di Norway tak segan-segan mendorong stroller bayi, ganti popok bayi di mall, kasih makan anaknya, blanja keperluan keluarga (kadang saya lihat bapak-bapak bawa catatan blanja'an kertas kecil gitu). Mengenai cuti ayah dalam rangka kelahiran bayi itu perlu saya koreksi dikit siih, karena semenjak 1 Juli 2009, maka jatah cuti ayah dlm rangka kelahiran meningkat dari 6 minggu menjadi 10 minggu.
Nanti di postingan berikutnya deh, saya postingkan bagaimana siiih sistem cuti bekerja bagi ibu ataupun ayah dalam rangka kelahiran baby. Ditunggu yaaa....
Buat yang ga bisa meng-akses linknya, maka ini saya kutipkan dari website-nya SCTV, Liputan6.com 05/03/2010 23:28 hari ini:
Liputan6.com, London: Anda wanita yang masih lajang? Dan merindukan calon suami yang bisa berbagi tugas rumah tangga? Maka menikahlah dengan pria asal Norwegia. Ini saran berdasarkan sebuah penelitian dari Universitas Oxford, Inggris. Sebut saja Leif Haanes, seorang guru sekolah dasar di Kota Oslo, Norwegia. Merawat putra kecilnya dan berbelanja keperluan sehari-hari adalah tugas rutin Haanes. Setiap sore usai bekerja, ia tak segan-segan mengerjakannya. Bukan hanya lantaran sang istri, Merete, tengah hamil lima bulan, melainkan karena sudah menjadi konsekuensi saat berumah-tangga.
Atau contoh lain berikut. Lasse Bye, seorang manajer perbankan yang memiliki waktu kerja yang tak menentu. Terkadang ia bisa pulang ke rumah pada petang hari. Maka, Lasse pun punya banyak waktu untuk membantu sang istri mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Dari membersihkan rumah, mencuci, hingga menyiapkan makan malam. Sewaktu sang istri pulang, semuanya sudah beres. Anak sudah tidur, rumah rapi, dan makanan tersedia.Lasse dan Haanes menggambarkan para pria Norwegia masa kini yang sangat berpegang pada kesetaraan gender. Terutama, jika istri bekerja, maka suami juga wajib membantu dalam urusan "domestik".
Sebuah studi di 12 negara maju dari seorang ekonom Universitas Oxford memang membuktikan pria Norwegia-lah yang paling bersedia membantu pekerjaan rumah tangga. Di salah satu negeri Skandinavia itu, tak hanya wanita yang mendapatkan cuti melahirkan. Pria atau sang ayah pun bisa mendapatkan cuti untuk mengurus bayi hingga enam pekan. Terutama, setelah sang istri sudah kembali bekerja. Wah!(TES/ANS)
Atau contoh lain berikut. Lasse Bye, seorang manajer perbankan yang memiliki waktu kerja yang tak menentu. Terkadang ia bisa pulang ke rumah pada petang hari. Maka, Lasse pun punya banyak waktu untuk membantu sang istri mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Dari membersihkan rumah, mencuci, hingga menyiapkan makan malam. Sewaktu sang istri pulang, semuanya sudah beres. Anak sudah tidur, rumah rapi, dan makanan tersedia.Lasse dan Haanes menggambarkan para pria Norwegia masa kini yang sangat berpegang pada kesetaraan gender. Terutama, jika istri bekerja, maka suami juga wajib membantu dalam urusan "domestik".
Sebuah studi di 12 negara maju dari seorang ekonom Universitas Oxford memang membuktikan pria Norwegia-lah yang paling bersedia membantu pekerjaan rumah tangga. Di salah satu negeri Skandinavia itu, tak hanya wanita yang mendapatkan cuti melahirkan. Pria atau sang ayah pun bisa mendapatkan cuti untuk mengurus bayi hingga enam pekan. Terutama, setelah sang istri sudah kembali bekerja. Wah!(TES/ANS)
Jadi begitulah temuan berita hangat malam ini, wah wah waaaah...komentar saya sih, hal ini memang betul sekali bahwa bapak-bapak di Norway tak segan-segan mendorong stroller bayi, ganti popok bayi di mall, kasih makan anaknya, blanja keperluan keluarga (kadang saya lihat bapak-bapak bawa catatan blanja'an kertas kecil gitu). Mengenai cuti ayah dalam rangka kelahiran bayi itu perlu saya koreksi dikit siih, karena semenjak 1 Juli 2009, maka jatah cuti ayah dlm rangka kelahiran meningkat dari 6 minggu menjadi 10 minggu.
Nanti di postingan berikutnya deh, saya postingkan bagaimana siiih sistem cuti bekerja bagi ibu ataupun ayah dalam rangka kelahiran baby. Ditunggu yaaa....
Labels: Sources
--------------------oOo--------------------
2 Comments:
Ohya ? Mauuuu..... ;p
iya Jeng...begitulaaah :) menurut penelitian ini huehehehe :) mau yaa?? ^^,
Post a Comment
<< Home