Analisa Sidik Jari - Fingerprint Analysis
Bermula dari chatting via YM bersama dengan sahabat saya yang berweton sama, jeng Kartika mengenai perkembangan anak, beliau menceritakanlah Fingerprint Analysis yang baru saja diambil putrinya, Aurel.
Setelah percakapan itu, saya mulai browsing di internet dan mengumpulkan informasi kemudian diskusi dg suami. Karena kebetulan saya dan Johanne mau liburan di Indonesia maka makinlah keinginan buat ambil tes itu menggebu, secara untuk bayi juga sudah bisa, horay!
Sebetulnya apa sih Analisa Sidik Jari itu? Mengambil dari sumber buku Frisian Flag edisi Sidik Jari Cerdas Frisian Flag 2011, Analisa Sidik Jari adalah sebuah sistem pemeriksaan potensi diri secara genetis melalui metode interpretasi pola guratan sidik jari. Analisa Sidik Jari ini pun bukan sebuah ramalan atas nasib orang yang di-analisa, karena analisa ini berlandaskan pendekatan ilmu, riset dermatoglyphic, neuroscience, ilmu psikolohi terapan dan penerapan komputer biometric untuk mengetahui potensi bawaan seseorang berdasarkan cara kerja otak yang dominan. Melalui analisa sidik jari, ortu dapat memberikan stimulasi, sarana dan arahan yang sesuai dg bakat alami sehingga anak bisa berkembang dan belajar dengan gembira.
Di Semarang, ada salah satu lembaga yang memiliki lisensi buat analisa Sidik Jari itu. Awalnya saya mau kesana (tapi belum sempet-sempet).
Naaah kembali lagi jeng Kartika kasih informasi ke saya kalo ada promosi Frisian Flag di salah satu supermarket yang letaknya deket rumah, aiiih ini aja deeh kita manfaatkan. Singkat kata, singkat cerita..kemaren 1 April 2011, diantar Eyang kakung & putri, Johanne & Mamma ambil tes ini. Pertama si Johanne, dipangku Mamma dan diambil cap sidik jari dg alat yg terhubung dg laptop program fingerprint analisis ini. Johanne pinter euuy ga nangis, dia cuek maenan meja dan gelang Mamma sementara tante yang mengambil ke 10 sidik jari Johanne bekerja secara cekatan. Setelah Johanne selesai, gantian Mamma yang diambil 10 sidik jari karena Mamma mau ikutan tahu model Analisis Gaya Asuh Ibu.
Cepet banget prosesnya, tunggu 5 menit hasil print berwarna tes keluar dan siap berkonsultasi dg expertnya. So ini reviewnya yaa dari hasil analysisnya, 4 lembar report buat Johanne dan 1 lembar report buat Mamma:
1. Respons Gaya Belajar. Ada 3 tipe gaya belajar anak: Visual, Auditori & Kinestetik. Disitu tertera berapa % masing2 tipe gaya belajar, tentu muncul-lah hasil yang dominan bawaan si anak. Dijelaskan pula mengenai saran-saran pengembangannya.
2. Soft Skill Report. Soft skill merupakan kemampuan mengelola diri sendiri dan juga orang lain. Ada 4 kategori di dalamnya: Confident, Care, Initiative dan Creativity. Hasilnya ditunjukkan dengan diagram batang vertikal berwarna, dari situ ketauan mana diagram yang tinggi mana yang sedang dan mana yang pendek. Dijelaskan pula mengenai saran-saran pengembangannya.
3. Learning Exploration. Ini artinya potensi anak mengenai bagaimana gaya anak tsb dalam menemukan hal-hal baru. Ada 4 macam pula disini: Experimenting, Observation, Imagination dan Realistic. Disini ditunjukkan dengan diagram balok horizontal dengan kategori: low, middle, strong dan high.
4. Potensi bakat atau natural talent. Terbagi dalam 5 kategori yi: Developer, Solver, Actuator, Communicator dan Observer. Hasil reportnya ditunjukkan dalam diagram balok horizontal dg pembagian: low, middle, strong dan high. 5. Gaya Asuh Ibu. Ternyata secara psikologis ada 4 macam tipe ibu yi: Naturing Mother vs Nurturing Mother dan Responsive Mother vs Analytical Mother. Disini ditunjukkan dengan diagram garis panah dan pointer penunjuk hasil tes Bunda.
Dari hasil pembicaraan dengan expert, ada beberapa hal yang saya rasa cocok buat Johanne dan saya hehehe, so some are already correct. Tinggal kita lihat nanti gimana dg hasil yang lain. Buat saya pribadi, dan telah saya bincang dan sharing-kan dengan suami pula, kami sepakat akan menggunakan hasil tes ini bukan semata-mata sebagai hasil akhir. Artinya, kami akan gunakan ini sebagai acuan apabila memang Johanne menunjukkan ke arah hasil yang sama dg hasil tes, maka kami tau gimana menyikapi dan tau cara mensupport dia. Tapi tes ini bukanlah permodellan fix ttg pribadi Johanne, karena Johanne akan masih terus berkembang, dan perkembangannya tentu akan sangat dipengaruhi oleh kami orang tuanya, lingkungan, guru, sekolah, teman, dll.
Oh ya salah satu hal yang menarik dari tes ini adalah, tes ini tidak (thanks to jeng Tika yang udah teliti baca yaaa) terpengaruh oleh kondisi anak pada saat tes dilakukan. Mau anaknya moody, mau gembira, mau lagi batuk, mau lagi flu toh sidik jarinya tetap akan seperti itu karena sidik jari telah terbentuk ketika anak masih berupa janin dalam rahim ibu. Kalo tes lain misal IQ atau EQ, nah kondisi anak pada saat ngerjakan akan berpengaruh pada hasil tesnya.
Labels: Experience, Sharing, Sources
--------------------oOo--------------------
2 Comments:
great!!!by the way..alinea terakhir perlu dikoreksi kayaknya....tes ini "TIDAK " terpengaruh..bla..bla.....sumonggo...:P
@jeng Tika..hihihi sudah kukoreksi jeng, wah memang panjenengan teliti euuuy...matur nuwuuun :)
Post a Comment
<< Home