Tuesday, March 13, 2007

Rumput Tetangga (kadang) Terlihat Lebih Hijau

Itu peribahasa yang saya dengar pertama kali pada saat saya kira-kira duduk di bangku kelas 3 atau 4 SD saat pelajaran bahasa Indonesia mulai mengajarkan berbagai macam peribahasa. Saat itu masih belum terasa bagaimana sih makna sebenarnya, mungkin masih sulit dipahami oleh saya dengan umur segitu. Seiring dengan bergulirnya waktu, ibu saya juga kadang memakai peribahasa itu di saat saya semangat protes dan bercerita bahwa teman saya di sekolah begini dan begitu...beliau bahkan menambah pula dengan javanesse wisdom words, sawang sinawang...bagaimana mengartikan dalam bahasa Indonesia secara pas saya angkat bahu.

Saya jujur saja sering punya perasaan seperti itu, ah rasanya rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput di halaman saya...rasanya dia lebih bahagia dibanding saya, enak ya bisa dapat...., senang ya bisa tinggal di....., bahagianya bisa....., dll. Begitu kira-kira ungkapan yang saya ucapkan kepada seorang teman minggu kemaren. Dia menjawab, ah masa sih begini yang aku dapatkan dan aku punya lebih baik daripada kamu? Bukannya lebih enak kamu bisa...., lebih gampang kamu karena....., kamu bisa dapat....., dll. Oh ternyata? Maka kami berkesimpulan bahwa manusia mudah sekali jarang puasnya, mudah sekali merasa bahwa orang lain dengan segala macam attibutenya pasti lebih bahagia dibanding diri sendiri, sifat membanding-bandingkan dan juga kurang berterima kasih dengan segala yang ada dalam diri sendiri masih sering muncul.

Ah, saya dan lagi lagi saya....kadang masih saja punya pemikiran seperti itu. Kadang terbersit sifat pembela’an terhadap diri sendiri: wajar kan namanya juga manusia, masih bagus bisa memikirkan yang lebih baik siapa tahu bisa memacu diri sendiri supaya bisa mencapai target yang lebih baik. Tapi sering pula merasa malu...kok ya sih saya masih suka berpikiran seperti itu. Pppffff….saya hanya bisa menghela nafas dan kalau sudah begitu saya suka sekali mendengarkan sebuah lagu berjudul “MengenalMu” punyanya Sydney Mohede apalagi pas yang liriknya:

Bila kulihat hidupku dan karya tanganMu aku tersanjung
Karna semua yang baik dalam hidupku...itulah karyaMu
Kau bri kesempatan yang baru

Labels:

--------------------oOo--------------------

2 Comments:

Blogger Joni n Agnes: said...

you're right sis..rumput tetangga selalu dan akan terus lebih hijau rasanya..
Wajar namanya juga manusia..wajar kalo manusia selalu merasa tidak puas..itu bukan hal yang tabu untuk dinikmati kok mbak..
Asaal, jangan sampe perasaan itu berubah jadi iri hati kali..
Lebih baik dijadiin tanda pentung aja (a.k.a. tanda seru...hehehe), kalo orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa selama Tuhan mengijinkan dan saya mampu berusaha dengan kekuatan saya sendiri..ya kan?! ;)

11:42 AM  
Blogger Benedicta said...

aih...terima kasih untuk semangatnya yak! Wah, jadi dewasa itu sungguh tidak gampang...tapi bukan berarti tidak mungkin, ya to?

12:03 PM  

Post a Comment

<< Home