Friday, December 07, 2007

mahal amaat (buat saya)

Ini posting menceritakan pengalaman saya kemaren pas potong rambut ke salon di Norway sini tepatnya di kota Ski. Curhat pribadi maksudnya tanpa maksud apa-apa cuman pengen berbagi cerita saja. Jadi begini ceritanya:

Dulu pas saya di Trondheim, berhubung masih mahasiswa cieee...jadinya kalo rambut ini sudah terlihat "gondrong" dan tak beraturan, maka saya tinggal nelpon temen dan minta dipotongin hehehe...alasannya? tentu jelas, potong di salon jelaslah mahal (buat kantong mahasiswa). Sebenernya mahal dan tidak mahal itu pasti relatip ya kan? Cuman berhubung dulu mahasiswa dan kemudian kebiasa'an men-convert mata uang norway (NOK) dengan indo (Rp) masih kentaal jadinya haaa bisa terbengong-bengong sendiri...busyeet mahal amat. Jadi begitu pulang ke Indonesia pas liburan, salah satu tujuan ya pasti ke salon hehehe.

Jadinya, kali ini saya pengen punya rambut panjang..sekalian nyoba lagi gimana rasanya punya rambut panjang setelah bertahun-tahun saya punya rambut cepak alias model tomboy gitu.

So, saya biarkan rambut ini panjang..cuman yang namanya berantakan teteeep ajaah hehehe...trus akhirnya saya udah give up deh, musti ini saya ke salon buat sekedar merapikan bagian yang semrawut bahasa jawanya. Oce berbekal referensi dari beberapa temen disini, maka saya putuskan untuk ngga ke salon di salah satu lokasi mall ataupun di sekitar sentrum. Alhasil kemaren saya kesana. Awalnya kita musti telpon dulu, janjian minta waktu kapan bisa kesana...itu salah satu kebiasa'an baik disini..daripada bengong ke salon nungguin kosongnya mending telpon janjian jam jadi jelas. Efektif di waktu tujuannya.

Di salon, treatmentnya sih standard persis kaya dimana-mana, pertama cuci rambut trus baru potong...trus dikeringkan dan diberi foam. Standard kaan..dan terakhir bayar hehehe ini diaa, ketika saya cerita sama temen di Indonesia baru kali ini saya potong rambut dengan bayar mahal kalo pake standard indonesia, dengan konversi 1 NOK = Rp 1600,- (konversi hari ini) maka kemaren saya bayar sebesar tiga ratus delapan puluh NOK untuk potong rambut. Hahahaha hampir delapan kali lipat harganya kalo saya potong di salah satu salon di mall di Semarang. Cuman harga itu udah termasuk relatip murah disini, soalnya kalo di mall atau di pusat kota bisa sampe lima ratus NOK deh untuk potong rambut . Tapi hasilnya, hehehe temen-temen kantor sini bilang: wah bagus-bagus....hehehe bukannya nyombong ke sayanya, jadi itu salonnya doong yang bagus ya kaaan.

Intinya sih begini, kebiasa'an meng-konvert mata uang itu kayanya ngga bisa deh dipisahkan dari hobby orang yang sedang merantau di negeri orang tinggal tergantung gimana kita menyikapinya...hidup terlalu ngirit juga ngga bagus tapi hidup terlalu boros juga ngga bagus...jadi hiduplah yang wajar-wajar saja...gunakan dengan bijaksana...aiiih ini malah ngelantur bicaranya.
Ya sudahlah, selamat persiapan weekend yaaah.

Labels: ,

--------------------oOo--------------------

4 Comments:

Blogger embun said...

Anda secara sadar atau tidak sudah membahas konsep dalam ekonomi lho. Purchasing Power Parity atau kalau maksain ke Indonesia jadinya Keseimbangan Daya Beli bisa ditunjukkan dengan mempararelkan harga potong rambut di Indonesia vis-a-vis di Norwegia. Kalau di mata kuliah ekonomi, kita suka bikin Big-Mac Index, jadi kita bandingkan harga Big-Mac di Indonesia dengan di Norwegia misalnya. Nah, kira-kira perbedaan harga Big-Mac tersebut yang menunjukkan seberapa mahal di Norwegia dibandingkan dengan Indonesia. So, Ibu Tami tidak ngelantur lho sebenarnya...

Ibu Tami ini ternyata punya bakat jadi ekonom yah...;)

dewa

12:31 PM  
Blogger Benedicta said...

Hehehe wah baguslah kalo postingan ini ngga ngelantur ;) awalnya hanya sederhana saja..kasih gambaran seberapa mahal kalo mo potong rambut di Norwegia *lol* yang akhirnya terbukti emang mahal :P

2:05 PM  
Blogger Joni n Agnes: said...

foto terbaru dengan rambut gaya terbarunya manaaa? :D

2:39 AM  
Blogger Benedicta said...

japri hehehehe :)

12:17 PM  

Post a Comment

<< Home